Status Tengah Malam

Catatan ini ditulis di malam hari dalam perjalanan ke Yogyakarta menggunakan kereta api. Sengaja saya luangkan waktu karena di atas gerbong berjalan ini, saya masih kesulitan untuk tidur.

Mengambil rute perjalanan Pasar Senen - Lempuyangan, satu hal yang bisa saya petik adalah carilah teman untuk pergi berdua.

Ngomong-ngomong soal teman. Saat sedang menggeser ke atas bawah 'BBM Feeds', ada suatu hal yang ganjil. Status BBM teman saya baru saja diperbarui, "Listening to 'Clarity' by Zedd". Clarity bisa berarti kejernihan, kemurnian ataupun kejelasan.

Itukan hal lumrah? Iya, memang tak jarang dia selalu memperbarui statusnya tiap tengah malam. Tapi, situasi sekarang berbeda sebab dia sudah tiada.

Mungkin keluarganya? Benar juga namun jika itu dipegang oleh pewaris telepon pintarnya, mengapa foto dan nama masih tetap sama? Mau menakut-nakuti orang? Kan bodoh. Atau lupa? Ya, kalau itu hanya tuhan dan penggunanya yang tahu.

Menyeramkan? Tidak seratus persen. Mungkin ada maksud di balik semua ini. Sengaja agar kita ingat dengannya. Apalagi buat saya pribadi, membalas obrolannya tiap tengah malam pernah jadi kebiasaan.

Parigi Moutong, Nama Keluarga Kami!

Parimo, Parimo, Parimou, singkatan nama dari salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Parigi Moutong, lokasi acara puncak dari Sail Tomini 2015 digelar.

Istimewa? Benar, sangat istimewa utamanya bagi kelompok 1 peserta KPN/LNRPB 2015 yang menggunakan nama daerah tersebut.

Sebuah kebanggan bagi kami, sekumpulan peserta serta pendamping yang melebur dalam sebuah keluarga besar bernama Parigi Moutong alias Parimou. Nama yang akan selalu dikenang oleh banyak orang, baik itu masyarakat, pemerintah dan kami khususnya.

"Pam pam, param pam pam, parimou,
pam pam, param pam pam, parimou,
pam pam, param pam pam, parimou,
Ha!!!"

Fenomena Si Cantik dan Si Jelek

Akhir-akhir ini, fenomena si Cantik dan si Jelek atau dalam bahasa kerennya, Beauty and The Beast, sedikit menggelitik pikiran saya. Meski bukan lagi hal tabu, namun itulah yang membuat saya tersadar akan sesuatu.

Saya (termasuk) jadi orang yang sangat bersyukur. Apalagi melihat banyak pasangan harmonis memadu kasih, meski dari segi fisik, utamanya wajah, timpang bagai bumi dan langit.

Karena Tuhan memang adil, si Cantik jelita masih dijodohkan dengan si Jelek. Itu artinya, saya masih bisa berharap, walaupun landasannya belum terlalu kuat dan hanya berdasar observasi serta ke-khilaf-an semata. Bidadari dunia macam Raisa atau Naomi dan Ve JKT48 pun punya peluang yang sama untuk saya dekati. Anin! eh salah, maksudnya Amin!