Memori Singkat Penuh Kesan di Marikapal

Akhir kisah kami, para relawan tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2016 Perintis Maluku Utara di Pulau Kasiruta. Negeri di selatan Maluku Utara yang terkenal dengan batu akiknya. (Bagian Terakhir)

Desa Marikapal berbeda dengan Kakupang. Meski daerahnya lebih luas, populasi di sini tidak begitu banyak. Daerah ini juga belum disentuh teknologi komunikasi. Sebab, butuh usaha ekstra agar dapat menelepon.

Namun, pengalaman selama lima hari tinggal - terhitung sejak pertama datang sampai balik ke Pulau Bacan, tak kalah berkesannya. Program yang kami bawa pun berjalan cukup sukses.

Bahkan di malam terakhir di desa, Tim Ekspedisi menyelenggarakan pentas seni. Ini adalah salah satu kegiatan yang paling menyita perhatian masyarakat desa selain lomba cerdas cermat di malam sebelumnya.

Pentas seni di buka dengan arak-arakan obor keliling desa sebagai peringatan hari pahlawan yang bertepatan dengan diadakan pentas seni. Tidak hanya masyarat, kami ikut membaur dan berpartisipasi di pentas seni.

Memori Singkat Penuh Kesan di Marikapal
Suasana pawai obor di malam hari pahlawan di Desa Marikapal. (foto/lng)
Malam pentas seni sekaligus jadi malam perpisahan. Sungguh sebuah memori yang singkat namun sangat berkesan bagi kami di Desa Marikapal.

Pagi hari kita langsung bergegas kembali ke Labuha menggunakan perahu cepat milik warga desa. Tidak sampai 3 jam, perahu sudah sandar di dermaga. Dan bersiap untuk melanjutkan perjalan ke Kota Ternate di malam hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar